Mohon Maaf atas Ketidak nyamanannya Website Masih dalam Tahap Pembangunan. Terimakasih sudah Berkunjung dan Semoga bermanfaat..

Akhirnya Cerita Akhir Doraemon Terbongkar


Sudah 32 tahun Doraemon ditayangkan di Jepang (Di Indonesia, sudah 22 tahun). Dan, selama 22 tahun, kita nggak pernah menemukan ending dari kisah ini. Tentunya, kalian bertanya-tanya, gimana sih episode terakhir Doraemon? Ada atau enggak, sih?


Well, sebenarnya, ada beberapa kisah akhir dari Doraemon yang berhasil saya rangkum. Tanpa perlu berlama-lama, inilah lima versi episode terakhir Doraemon yang pernah dibuat.


5. Autis

Ending yang unpredictable, sekaligus mengecewakan. Dalam episode ini, dikisahkan Nobita adalah seorang anak yang mengidap autis. Seharian, ia hanya menghabiskan waktu di atas tempat tidur.


Lalu bagaimana dengan Doraemon?


Doraemon hanyalah tokoh imajinatif dari pikiran Nobita. Dan, semua seri yang ada dalam cerita Doraemon hanyalah imajinasi dari Nobita saja.


Ending ini mendapat banyak protes dari penggemar. Ya, iyalah, siapa juga yang nggak kecewa setelah menonton Doraemon bertahun-tahun, tetapi endingnya mengecewakan kayak gini.



4. Baterai Habis

Seperti cerita awal kebanyakan Doraemon, pada episode ini, dikisahkan Nobita pulang ke rumah sambil merengek-rengek ke Doraemon. Tetapi Doraemon hanya diam saja, dengan mata membuka.


Akhirnya, Nobita menelpon Dorami dan Dorami berkata bahwa betari Doraemon sudah habis. Ada satu cara untuk menyadarkan Doraemon, yakni dengan mengganti baterainya. Tetapi jika cara ini dilakukan, Doraemon akan kehilangan semua ingatannya, termasuk Nobita.


Beberapa tahun kemudian, Nobita sudah dewasa. Ia lulus SMA dengan nilai terbaik mengalahkan Dekisugi. Ya, semenjak, Doraemon kehabisan baterai. Nobita mendadak berubah. Ia menjadi lebih diam dan kutubuku.


Dua puluh tahun kemudian, Dekisugi telah menjadi presiden Jepang. Nobita sudah memiliki kumis dan jenggot (saya agak pangling ketika lihat Nobita yang seperti ini. Kirain orang lain, hahaha.) Dikisahkan saat itu, Nobita membetulkan Doraemon dengan ilmunya. Nobita menambahkan dua telinga pada Doraemon, karena telinga adalah cadangan memori yang digunakan robot seperti Doraemon. Dengan menambahkan dua telinga, tentunya Doraemon tidak akan kehilangan ingatannya.


Saat itu, Nobita sedang berada di dalam ruangannya. Kemudian, Shizuka (dewasa) masuk, melihat Doraemon yang terbaring kaku di atas tempat tidur.


Tiba-tiba….


Doraemon sadar dan berkata, “Nobita, PR-mu sudah selesai belum?”


Nobita langsung memeluk Doraemon. Nobita menangis dan Doraemon tidak tahu apa-apa, yang ia tahu ia hanya tidur sebentar dan Nobita masih menjadi murid kelas 4 SD. So sweet ending.


Kalian bisa baca seri ini di –> sini <–. Oya, ini bukan original ending dari authornya, hanya buatan salah satu fans, mungkin.


3. Selamat Jalan, Doraemon

Hello ends with a goodbye. Di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Ini pula yang terjadi pada Nobita dan Doraemon. Doraemon ingin pulang ke masa depan, entah kenapa. Nobita merengek-rengek pada Ayah dan Ibunya agar memaksa Doraemon untuk tetap tinggal, tapi Doraemon tetap ingin pulang.


Malam harinya, Nobita mengajak Doraemon untuk begadang sampai pagi. Lalu mereka keluar rumah di tengah malam. Doraemon mengaku ia tidak bisa meninggalkan Nobita karena khawatir bila Nobita dikerjain Giant.


Sewaktu mereka berada di luar rumah, Doraemon memisahkan dirinya dengan Nobita karena ia tak tahan menahan air matanya dan tak ingin Nobita melihatnya. Saat Nobita sudah sendiri, ia melihat Giant sedang mengigau. Saat Giant sadar, ia melihat Nobita sedang menahan tawa. Giant marah dan mengajak Nobita berkelahi. Perkelahian pun dimulai, dan seperti biasa Giant menang.


Tetapi Nobita tak ingin menyerah. Ia tak ingin Doraemon mengkhawatirkannya. Ia pun melawan Giant sampai babak belur, walau akhirnya ia menang.


Ketika mereka berkelahi, Doraemon datang dan melerainya. Mereka pun pulang. Doraemon membimbing Nobita yang babak belur. Dalam perjalanan, Nobita berkata, “Aku menang. Doraemon, kamu lihat kan? Aku bisa sendiri. Sekarang kamu bisa pulang dengan tenang, kan?”


Serius, bagian ini sangat sangat sangat mengharukan. Ditambah lagi, Doraemon tak bisa menghentikan tangisannya saat mendengar kata-kata itu.


Sesampai di rumah, masih di malam hari, Nobita tidur dan Doraemon menungguinya sambil menangis.


Pagi harinya, Nobita masih tertidur dan Doraemon sudah tidak ada.


Akhir dari kisah ini, Nobita berada di ruangannya. Sendiri. Kosong. Dan berpesan kepada Doraemon untuk tidak mengkhawatirkannya. :’)


Kalian bisa (dan harus) baca episode ini di komik Doraemon vol 6.


2. Pintu Ke Surga

Ini ending paling mengharukan dan menyedihkan. Mungkin, kalau difilmkan, mata saya bakal sedikit berkaca-kaca, mengingat saya susah sekali menangis baik dalam nonton, baca, maupun menghadapi dunia nyata. :P


Oke, jadi diceritakan Nobita terjatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia koma. Satu-satunya cara agar ia sembuh adalah operasi. Tetapi biayanya sangat mahal.


Alhasil, Doraemon menjual semua peralatan yang ada pada kantong ajaibnya. Operasi dilaksanakan, tetapi operasi gagal dilakukan.


Ada satu peralatan yang tidak dijual Doraemon, pintu ke mana saja. Pintu ke mana saja sengaja tidak dijual Doraemon supaya Nobita bisa berpergian ke mana pun yang ia mau. Tapi, pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga. *merinding*


Saya pengeeeeeen baca episode ini, tapi nggak tau dimana. :’(


1. No Ending

Ya, karena Doraemon sudah menjadi teman kita selama ini, akhirnya penerbit memutuskan untuk tidak membuat ending dari Doraemon. WOOOOOHOOOOO, Doraemon is our friend forever. <3


-


Dari sekian ending yang ada di atas, mana favoritmu? (Jangan pilih yang nomor 1.)HAHA

18 comments

Iffat Andriano 27 Januari 2013 pukul 12.20

nice posting sob..
bermanffaat sekali

Unknown 27 Januari 2013 pukul 14.37

wew saya baru baca cerita yang nobita memperbaiki doraemon dan sungguh nyentuh banget gan ceritanya

kunjungi juga
http://www.infomenarikdanbermanfaat.blogspot.com/2012/12/semua-ilmu-datangnya-dari-allah-swt.html

P 27 Januari 2013 pukul 14.44

Thanks :)

P 27 Januari 2013 pukul 14.45

Hihihih
Film Kartun aja bisa nyentuh hati ^_^

Research 27 Januari 2013 pukul 15.59

Huaaaaa Sedih Banget :'(

Visit Juga Ea : penilitian.blogspot.com

P 27 Januari 2013 pukul 16.19

Jangan nangis di blog ane dong :p
Visit back meluncurrr

Unknown 27 Januari 2013 pukul 17.16

doraemon emang gak ada matinya ya sob .. ni kartun selain menghibur ,, juga ngedidik para penonton .. saya masih inget dari Tk ampe sma masih suka nonton ni kartun ,,

http://adagamez.blogspot.com/

Emanon 28 Januari 2013 pukul 06.33

tapi di TV ceritanya itu itu aja sangat membosankan, udah lama saya gk mengikuti alur cerita doraemon. BTW makasih atas infonya sob :D

Facebook 29 Januari 2013 pukul 05.49

Nice info aj deh

Anonim 29 Januari 2013 pukul 06.26

Wah, terharu cerita akhir doraemon :(

http://facebook.com
http://twitter.com
http://google.com
http://yahoo.com

Bima Wira Bhaskara 29 Januari 2013 pukul 15.34

nice post sob
commentback yah
http://ryuugakure.blogspot.com/

Unknown 30 Januari 2013 pukul 08.23

aku tersentuh ketika aku melihat Nobita memperbaiki Doraemon, sungguh keren!!

www.amos-xp.com

P 30 Januari 2013 pukul 14.04

Membosankan ???
Nggak mungkin :v

P 30 Januari 2013 pukul 14.04

ok

P 30 Januari 2013 pukul 14.04

Hehehe

Anonim 17 Agustus 2014 pukul 19.03

bener-bener netes yaallah..........

Unknown 20 Desember 2014 pukul 23.19

Ending yang nomor 4 aku prngen liat vilemnya..
Tapi gak pernah ketemu. ..

Unknown 12 November 2017 pukul 11.41

Yuk Gabung Di Bolacasino88.com
Dapatkan Promo Spesial Yang Kami Berikan :

- Bonus Deposit 5000
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Full Commision Sportbook 0,35%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :

- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- WhatsApp ( +855962671826 )

Posting Komentar

[[ Dofollow Blog ]]

Hargai Penulis dengan Cara Memberikan Komentar di Artikel Ini ,
Dan Berkomentarlah dengan kata-kata yang Sopan.

Terima Kasih