Kertas Kematian Part 6
------------------------------------------------------------
“
Apakah ini semua ulahmu, semua yang terjadi pada kami pasti ini semua
karnamu, dan kau jugalah yang sudah membunuh Fayla dengan perantara
Laras, lalu Laras juga adalah korbanmu, kau mengirimkan makhluk jahat
kedalam benda kesayangan Laras yaitu katana peninggalan kakeknya, dan
saat Laras tertidur kau jugalah yang telah menyuruh makhluk itu masuk
kedalam tubuh Laras. Kau tahu Laras sangat fobia dengan yang namanya
penjara, bahkan dia lebih memilih mati daripada harus masuk penjara.
Dengan alasan itulah kau memanfaatkannya “ Jawab Asiyah yang mengungkap
semua kejahatan Gino.
“ Iya itu semua benar, ini semua ulahku,
aku sangat senang melihat orang mati. Aku juga yang membuat tempat ini,
dan kalian mungkin bingung saat melihat jasad Laras yang tiba-tiba masuk
kedalam sebuah lubang, padahal jasadnya terapung. Itu aku yang telah
menariknya, aku akan membunuh semua orang yang akan mengganggu, termasuk
kalian. Dan aku sangat kagum dengan mu Asiyah, kau dapat menganalisah
semua kejadian di masalalu, kau hampir mirip dengan seseorang yang
bernama Athrun “ jawab Gino seperti tak ada rasa bersalah sedikitpun.
Lalu makhluk itu kembali muncul, makhluk itu tepat berada di sebelah
Gino, dan di samping Asiyah dan Rizky sudah ada Angga, Ardi, Julian, aku
(Rivan), dan Fayla “ jadi semua mayat ini semua orang yang akan
mengganggumu “ Tanya Asiyah.
“ Ya itu sangat benar “ jawab mas Gino singkat.
“ Mas, aku tidak akan pernah bisa memaafkan mu, aku dan mereka akan mengakhiri semua ini “ ujar Fayla.
Tanpa di sangka semua mayat yang ada di tempat ini hudup lagi, semua
mayat berdiri dan saat Gino mengucapkan “ bunuh mereka “ semua mayat itu
mulai bergerak.
Aku, Julian, Ardi, Angga dan Fayla berusaha
membantu Asiyah dan Rizky, kita berusaha membuat Rizky dan Asiyah keluar
dari tempat ini, dan membawa mereka berdua ke kantor polisi dan memberi
tahu semua ini, agar Gino dapat tertangkap dan di hukum
seberat-beratnya.
“ Asiyah, Rizky cepat ikuti aku, aku akan membawa
kalian keluar dari tempat ini ” aku membantu mereka berdua keluar dari
tempat ini, sedangkan yang lain menahan semua mayat hidup itu.
Di
saat kita sedang berlari kita kembali di hadang oleh makhluk yang
menyeramkan itu lagi, makhluk itu menyerang Asiyah dan Rizky, tapi aku
tidak akan membiarkan semua itu terjadi, aku menghadapi makhluk itu, dan
mereka berdua pergi “ pergilah, nanti ada persimpangan kalian ambil
kanan, setelah itu cepat pergi ke kantor polisi terdekat dan laporkan
semua kejahatan Gino, semua bukti ada di sini “ suruhku.
Merekapun berlari secepat mungkin, mereka akhirnya menemukan persimpangan itu dan mengambil kanan.
Mereka berhasil keluar dari tempat ini, di perjalanan mereka menuju
kantor polisi, makhluk itu kembali muncul di hadapan mereka “ apa yang
terjadi pada Rivan, kenapa makhluk itu ada disini “ Tanya Rizky “ aku ga
tau Riz, jangan-jangan Rivan kenapa-napa lagi “ tebak Asiyah.
Makhluk itu kembali menyerang mereka berdua, dan tanpa di duga muncullah
sesosok makhluk yang menolong mereka berdua, ya dia adalah Laras.
Laras menolong mereka berdua dan menyuruh mereka melanjutkan perjalanannya.
Di tengah perjalanan mereka keluar dari hutan ini, mereka melihat
cahaya dan mereka langsung menuju cahaya itu, ternyata cahaya itu adalah
cahaya dari lampu sepeda motor pak Rahmat.
“ Pak Rahmat, kok bapak ada disini pak “ Tanya Rizky
“ Sudah ayo naik saja, kita akan menuju kantor polisi terdekat “ suruh pas Rahmat.
Di perjalanan menuju kantor polisi Asiyah menanyakan kenapa pak Rahmat
bisa berada ditempat itu dan pak Rahmatpun menjawab “ bapak bisa ada di
sana karna tadi nak Rivan yang memberitahu bapak, maka dari itu bapak
ada disana untuk menjemput kalian “ jelas pak Rahmat
“ Rivan, ternyata dia telah banyak membantu kita walau dia sudah tidak ada, makasih Van atas semua batuannya “ ucap Asiyah.
Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari, mereka bertigapun sampai di
tempat tujuan untung saja polisi disini 24jam slalu siap membantu, tanpa
basa-basi mereka langsung melaporkan semua kejadian ini, tanpa pikir
panjang pak polisi itu langsung membawa banyak sekali pasukannya, karna
mereka mendapatkan informasi banyak mayat di sana, jadi mereka
mengerahkan semua pasukannya, itu semua dilakukan agar semua mayat yang
ada bisa di evakuasi dengan cepat.
Mereka pun pergi kelokasi dengan
mobil polisi, setibanya di lokasi Asiyah dan Rizky mengantarkannya ke
tempat dimana semua mayat itu berada, dan benar saja mayat itu masih ada
disana tapi aneh mayat itu tidak lagi bergerak seperti tadi.
Polisi
langsung mengevakuasi semua mayat yang ada dan mengidentifikasi tempat
ini, serta mereka juga mencari keberadaan Gino, sang pembunuh.
Tapi semua belum berakhir begitu saja.
Asiyah dan Rizky pun meminjam senter salah seorang polisi, mereka ingin mencari dimana jasad Julian, Ardi, Angga, dan jasad ku.
Di tengah pencarian jasad kami, mereka kembali di kejutkan dengan
tempat ini, tiba-tiba tempat ini menjadi gelap bahkan cahaya lampu
senter ini pun tak bisa menembus kegelapan.
Lagi-lagi makhluk itu
muncul dan kembali menyerang mereka, kali ini tak ada yang membantu
mereka lagi, mereka berusaha sendiri melawan makhluk itu.
Mereka kembali kabur dari makhluk itu, mereka berlari sambil memikirkan bagaimana cara untuk memusnahkannya.
Hingga Asiyah ingat dengan kertas itu, Asiyah pun membuka kertas itu
dan di keras itu sudah tertulis namanya dan nama Rizky, seketika Asiyah
merobek kertas itu dan makhluk itu menjerit kesakitan, hingga Asiyah
berhenti berlari dan merobek kertas itu menjadi potongan yang
kecil-kecil.
*****
Di saat itu pula mereka kembali kemasa
lalu, mereka kembali kemasa dimana aku di hukum bernyayi di tengah
lapangan saat upacara.
Dan di saat itu mereka berdua sangat kaget
kenapa mereka bisa kembali kemasa ini lagi, saat mereka dalam keadaan
bingung bel sekolah pun terdengar, semua siswa/i masuk kekelas
masing-masing termasuk Asiyah dan Rizky.
Di dalam kelas mereka
berdua hanya diam karna belum terlalu mengerti dengan semua ini, dan
saat bel pulang sekolah mereka berdua ingat, bahwa di hari ini ada
kejadian aneh yang terjadi padaku, mereka mengejar dan menanyakan
bagaimana keadaanku.
Aku sangat kaget saat mereka bertanya tentang
keadaan “ Kalian berdua kenapa si, dari tadi di kelas diam saja, dan
sekarang tiba-tiba nanya keadaan, emang sebenarnya ada apa hah ? “ Tanya
ku.
Asiyah dan Rizky pun mengantarkan ku pulang dengan, di
perjalanan aku bertanya kenapa tiba-tiba mereka mau mengantarkan ku
pulang, dan mereka rela pulang naik taksi karna mengantar “ tumben
bangat kalian mengantarkan ku pulang terus rela naik taksi lagi
pulangnya “ Asiyah menjawab “ gapapa, kali aja kamu akan selamat kalau
kita anterin pulang “
Saat sampai dirumah mereka ku suruh masuk
dulu, di dalam rumah mereka terlihat aneh, bahkan terus memperhatikanku,
sorepun tiba mereka pamit pulang.
“ Bagus deh tadi tidak terjadi apa-apa sama Rivan “ ujar Rizky “ ia Riz, untung aja “ Asiyah meng iya kannya.
“ Dengan ini mungkin semua akan kembali seperti semula, Rivan dan yang lainnya akan hidup lagi “ ujar Asiyah.
“ Mungkin, tapi bagaimana jika tidak, ini kan masalalu dan mungkin juga
semua akan baik-baik saja tapi di masa ini, bukan dimasa kita “ jelas
Rizky.
“ Bisa jadi Riz, tapi tenang aja, aku bisa membawa kita
kembali kewaktu semua ini belum di mulai, tapi pertama-tama kita harus
menangkap Gino, jika Gino sudah tertangkap maka semuanya berakhir, lalu
aku bisa membawa kita ke tanggal 11 febuari dimana saat itu kita lagi
upacara “ jelas Asiyah.
Di saat itu Asiyah dan Rizky segera
menuju kantor polisi dan menceritakan semua kejadian yang mereka alami,
walau awalnya polisi tidak mau menangani kasus ini tapi Asiyah berhasil
meyakinkan polisi untuk menuju ke lokasi.
Hari semakin sore, dan
mereka sampai ketempat tujuan, mereka segera menuju ke sungai itu,
mereka masuk tidak melewati lubang itu, melainkan masuk melewati pintu
tersembunyi.
Awal mereka masuk tidak apa-apa, hingga semakin jauh
mereka masuk semua mencium bau busuk yang teramat busuk, dan benar saja
semua jasad itu masih ada disana dan juga disana ada Gino sang pembunuh,
Gino sangat terkejut melihat semua ini.
Gino tersentak saat
melihat polisi datang ketampat persembunyiannya, tanpa pikir panjang
polisi langsung menangkap Gino serta mengevakuasi mayat yang ada.
Seluruh pihak polisi dan keluarga korban berterimakasih pada Asiyah dan
Rizky, dengan begitu semua jasad keluarga mereka yang hilang bisa di
makamkan dengan layak.
“ Setelah ini kita akan kembali kemasa
kita, dan bersiaplah untuk melawan makhluk itu. Karna hanya dengan
melawan makhluk itu kita bisa kembali lagi ke tanggal 11 febuari “ jelas
Asiyah.
“ Ok aku mengerti, kan tadi kertasnya kalau di robek dia kesakitan, gimana kalau di bakar aja “ saran Rizky.
“ Ya, tapi mana APINYA RIIZZZ “ jawab Asiyah.
“ Oia ya, hehe “ Rizky
*****
Di saat itu semua menjadi gelap dan saat semua mulai terlihat mereka
berada tepat di depan makhluk mengerikan itu, dan tanpa di sangka
datanglah Fayla dan Laras yang membawa obor dan langsung Asiyah
mengambil obor dan membakar kertas kematian itu, saat kertas itu di
bakar makhluk itu ikut terbakar, beberapa detik kemudia makhluk itu
lenyap dari hadapan mereka berdua.
“ Semua sudah berakhir Riz “ ujar Asiyah “ ya, semua sudah berakhir “ tambah Rizky.
Fayla dan Laras berterima kasih atas semua yang tlah di lakukan mereka,
pada akhirnya semua kembali terang dan ternyata sudah pagi, Laras dan
Fayla pun pergi lalu seketika Asiyah dan Rizky pingsan.
Saat
Asiyah dan Rizky sadar, mereka berdua sedang berada di ruang rumah
sakit, dan saat itu hanya ada aku yang menemani mereka di rumah sakit,
dan saat mereka sadar Asiyah bertanya “ dimana aku dan tanggal berapa
sekarang “ Tanya Asiyah “ kalian di RS, dan sekarang tanggal 11 febuari “
jawabku, “ Apa tanggal 11 febuari” Tanya Rizky sambil terkejut
mendengar jawaban ku. “ semua sudah berakhirkan, bagaimana menegangkan
ya perjalanannya ? “ Tanya ku yang membuat mereka terkejut.
“ Jadi
sekarang 11 febuari, berarti semua sudah kembali normal kita kembali
kemasa dimana semua misteri ini dimulai, kamu juga ga apa-apa kan Van? “
Tanya Asiyah “ engga kok, aku gapapa, tenang aja semua kan sudah
berakhir, Gino juga sudah di hukum mati “ jawab ku yang membuat mereka
terkejut bahwa Gino akan di hukum mati “ siapa yang membongkar semua
kejahatannya ? “ Tanya Rizky “ aku yang telah memberitahu polisi tentang
semua ini tadi pagi, Gino hari ini akan menjalani proses eksekusinya,
dan kalian pingsan saat upacara pas bangat disaat aku lagi nyanyi
Indonesia Raya sendiri di tengah lapangan “
“ Hah, jadi kita pingsan
terus di bawa kesini gitu, dan kamu telat bukan karna bangun kesiangan,
melainkan karna kamu kekantor polisi dulu terus mengadukan semuanya dan
mengantar polisi ke tempat dimana semua mayat itu berada “ Tanya Asiyah
“ Ia hehehe “ jawab ku dengan tawa dan senyumku yang sangat manis.
“ Watashi wa anata no koro o itsu made mo aisudeshou “ aku menyatakan cinta pada Asiyah.
“ Aku, aku juga akan slalu mencintai kamu Van, slalu mencintaimu “ Jawab Asiyah dengan senyumnya.
Malam harinya mereka berdua boleh keluar dari RS, dan malam ini kita
langsung latihan untuk perfom 12 febuari nanti, kita semua latihan di
rumahku dan bukan di studio itu, karna tempat itu sudah di bakar oleh
warga sekitar.
Aku mempunyai cita-cita menjadi terkenal bersama
teman-temanku dan band ku “ JUSTICE (KEADILAN) “. Dan aku pun menjalin
hubungan dengan Asiyah, aku slalu berdo’a agar aku bisa slalu bersamanya
di dunia ini hingga ajal menjemput salah satu di antara kita.
Saat kami sedang berlatih dan kami sedang senang-senangnya karna semua
sudah berakhir, kami semua di kejutkan dengan munculnya berita di Tv
yang menyatakan bahwa wajah Gino berubah.
Ternyata wujud dari Gino yang asli adalah seorang kakek-kakek yang kira-kira berumur 112 tahun.
“ Hah, kenapa ini bisa terjadi? “ Tanya Julian.
“ Entahlah, mungkin ini belum benar-benar berakhir “ jawabku.
“ Van, kalau belum berakhir berarti akan ada yang selanjutnya? “ Tanya Asiyah.
“ Iya, aku yakin pasti yang menyamar menjadi Gino itu adalah orang
lain, dan saat akan di eksekusi mati dia keluar dari tubuh Gino dan
mencari tubuh lain atau pergi ketubuh aslinya. Lalu wajah yang kita
kenal sebagai Gino, itu bukanlah wajah Gino yang sebenarnya, melainkan
wajah seseorang yang aku tak tau siapa dia “ jelasku pada yang lain.
“ Oh begitu, baiklah mungkin kita akan memulainya lagi “ Asiyah.
“ Apah mulai lagi, oooh nooooo “Rizky langsung lemes karna semua akan di mulai lagi.
Walau semua ini belum berakhir, kita tetap senang karna dapat berkumpul lagi seperti sekarang ini.
Dan kami juga tak tau kapan semua akan kembali dimulai.
********The End********